IMAN
KEPADA KITAB ALLAH
- Fungsi Iman Kepada Kitab Allah
Fungsi
iman kepada Kitab-kitab Allah Swt adalah sebagai petunjuk hidup.
Manusia hidup di dunia memerlukan petunjuk agar hidupnya terarah.
Petunjuk yang diperlukan harus mempunyai kualitas yang tinggi
melebihi petunjuk yang dapat membimbing manusia kearah tujuan hidup
hanyalah kitab suci yang telah diwahyukan Allah Swt kepada para
rasul-Nya.
Di dalam Surat Az-Zirat ayat 56 ditegaskan bahwa jin dan manusia diciptakan oleh Allah Swt tidak lain hanyalah agar menghambakan diri kepada-Nya. Sementara itu, di dalam Surat Al-Baqarah ayat 30 dinyatakan oleh Allah Swt bahwa manusia diciptakan Allah sebagai khalifah di dunia dalam rangka menghambakan diri kepada-Nya.
Di dalam Surat Az-Zirat ayat 56 ditegaskan bahwa jin dan manusia diciptakan oleh Allah Swt tidak lain hanyalah agar menghambakan diri kepada-Nya. Sementara itu, di dalam Surat Al-Baqarah ayat 30 dinyatakan oleh Allah Swt bahwa manusia diciptakan Allah sebagai khalifah di dunia dalam rangka menghambakan diri kepada-Nya.
Umat
manusia secara keseluruhan wajib beriman kepada seluruh kitab-kitab
Allah karena kitab-kitab ini memiliki fungsi sebagai pedoman hidup,
baik itu diri sendiri, bermasyarakat, berbangsa dan bernegera. Dengan
beriman kepada Kitab-kitab Allah, manusia diharapkan dapat
meningkatkan ketaqwaannya kepada Allah SWT karena di dalamnya
terdapat petunjuk, baik yang berhubungan dengan kehidupan di
dunia maupun di akhirat. Untuk itulah, kita hendaknya selalu
berpedoman kepada kitab-kitab Allah swt tersebut agar selalu dapat
berbuat baik dan meninggalkan perbuatan buruk.
(QS.
Al-Baqarah :2)
Artinya
:
"
Kitab
(Al-qur'an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa "
Fungsi
Iman kepada Kitab-kitab dalam Kehidupan Pribadi
Dalam
kehidupan pribadi, fungsi iman kepada kitab-kitab adalah sebagai
stabilisator, maksudnya, manusia akan selalu menyadari bahwa semua
yang menimpa dirinya berupa kenikmatan, kesenangan, kesusahan, dan
musibah, semuanya telah diatur oleh Allah swt.
Jadi,
jika seseorang mendapat nikmat dari Allah swt ia akan bersyukur, dan
jika dia mendapat musibah atau cobaan, ia kan bersikap sabar dan
tabah, serta selalu memohon pertolongan Allah swt. Sifat seperti ini
hanya dimiliki oleh orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah.
Dalam
kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Fungsi
beriman kepada kitab-kitab Allah memiliki fungsi sebagai motivator
(pendorong) bagi setiap anggota masyarakat untuk melalukan berbuatan
baik. Kitab-kitab Allah mengandung berbagai tuntunan kehidupan dalam
bermasyarakat, tolong-menolong, menjaga ikatan tali persaudaraan,
selalu menciptakan lingkungan yang bersih dan teratur, dan memaafkan
antara satu dan yang lain.
Manusia
merupakan makhluk sosial . Manusia tidak mungkin hidup sendirian, Ia
butuh bergaul dan bermasyarakat. Sedangkan untuk menjadi warga
masyarakat yang baik hendaklah harus memahami tata cara dan
ketentuan-ketentuan yang berlaku di dalam lingkungan masyarakatnya.
Sebagai warga negara ia juga harus mengikuti aturan-aturan yang
ditetapkan tidak bertentangan dengan ajaran agama islam.
Firman
Allah :
(QS.
An-Nisa :59)
Artinya
:
"Hai
orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan
ulil amri di antara kamu "
Dengan
kata lain, iman kepada kitab Allah dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara dapat berfungsi sebagai motivator,
dinamisator, dan stabilisator, sehingga hbungan dengan sesama
manusia, baik perorangan maupun kelompok akan terjalin secara
selaras, serasi dan seimbang.
Kehidupan
manusia di bumi tidak lepas dari permasalahan yang sulit dipecahkan.
Permasalahan hidup kian bertambah banyak sehingga manusia sering lupa
dari tugas hidupnya sebagai hamba Allah Swt. Yang harus selalu
menghambakan diri kepada-Nya. adapun contoh fungsi beriman kepada
kitab-kitab allah swt adalah sebagai berikut :
- Mempertebal keimanan kepada Allah SWT. Karena banyak hal-hal kehidupan manusia yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan akal manusia, maka kitab-kitab Allah manusia menjawab permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan manusia, baik yang tampak maupun yang gaib…
- Memperkuat keyakinan seseorang terhadap tugas Nabi Muhammad saw. Karena dengan meyakini kitab-kitab Allah, maka akan percaya terhadap kebenaran Al-Qur’an dan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw..
- Menambah ilmu pengetahuan. Karena dalam kitab-kitab Allah, disamping berisi tentang perintah dan larangan Allah, juga menjelaskan tentang pokok-pokok ilmu pengetahuan untuk mendorong manusia mengembangkan dan memperluas wawasan sesuai dengan perkembangan zaman..
- Menanamkan sikap toleransi terhadap pengikut agama lain. Karena dengan beriman kepada kitab-kitab Allah, maka umat islam akan selalu menghormati dan menghargai orang lain.hal ini sesuai apa yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadis..
- Untuk meningkatkan kualitas kehidupan pribadi
- Untuk membangun kehidupan bermasyarakat
- Untuk menjalin kerukunan dalam hidup berbangsa dan bernegara
- Hikmah Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah
Allah tidak sekedar
menciptakan manusia dan membiarkannya begitu saja, tapi manusia itu
juga diberi pedoman hidup berupa kitab. Hal ini berdasarkan
pertimbangan :
- Allah yang menciptakan manusia, sehingga Allah mengetahui keaadaan manusia
- Manusia adalah makhluk Allah yang banyak memiliki keterbatasan.
- Manusia biasanya membuat peraturan subyektif dan menguntungkan diri sendiri. Sedangkan Allah membuat peraturan untuk kepentingan manusia tidak memiliki kepentingan sendiri.
Dengan
demikian manusia harus bersyukur kepada Allah yang telah menurunkan
pedoman hidup berupa kitab. Sehingga manusia menjadi selamat dunia
dan akhirat.
- Meningkatkan keimanan kepada Allah swt yang telah mengutus para rasul untuk menyampaikan risalahnya.
- Hidup manusia menjadi tertata karena adanya hukum yang bersumber pada kitab suci
- Termotivasi untuk beribadah dan menjalankan kewajiban-kewajiban agama, seperti yang tertuang dalam kitab suci.
- Menumbuhkan sikap optimis karena telah dikaruniai pedoman hidup dari Allah untuk meraih kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat.
- Terjaga ketakwaannya dengan selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.
Penerapan
Hikmah Iman terhadap Kitab-kitab Suci :
Beriman
kepada kitab-kitab sebelum al-Qur’an. Caranya adalah:
- Meyakini kebenaran yang terkandung dalam kitab-kitab Allah
- Meyakini bahwa kitab-kitab itu benar-benar wahyu Allah bukan karangan para nabi dan rasul
Beriman kepada
al-Qur’an. Caranya adalah:
- Meyakini bahwa al-Qur’an benar-benar wahyu Allah, bukan karangan Nabi Muhammad saw
- Meyakini bahwa isi al-Qur’an dijamin kebenarannya, tanpa ada keraguan sedikit pun
- Mempelajari, memahami, dan menghayati isi kandungan al-Qur’an
- Mengamalkan ajaran al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari
Dalam
menerapkan hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT,
imlementasinya sebagai berikut:
- Beriman kepada Allah SWT hukumnya adalah wajib. Harus melakukan, tidak boleh meninggalkan. Orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah akan mendapatkan balasan dari Allah SWT berupa ganjaran.
- Menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup dimana Al Qur’an merupakan penyempurna dari kitab-kitab terdahulu. Orang-orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah akan membuktikan keimanannya selalu sesuai dengan ajaran Allah SWT, sehingga dalam hidupnya akan mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat (pelajari Q.S. Al Baqarah (2) : 25).
- Memberikan kemantapan dalam menjalani keislaman. Al Qur’an adalah firman Allah SWT dan mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bukti kerasulannya dan sampai akhiruz zaman tetap terjaga kemurniannya.(Q.S. 15 : 9).
Orang
Muslim beriman kepada semua Kitab yang pernah diturunkan Allah
Ta'ala, dan semua Shuhuf yang diberikan Allah Ta'ala kepada sebagian
rasul-Nya. Serta bahwa itu semua adalah firman-Nya yang diwahyukan
kepada rasul-rasul-Nya agar mereka menyampaikan Syari'at dan agama
dari-Nya. Kitab terbesar ialah empat kitab: Al-Qur'an yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad saw., Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa
a.s., Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud a.s., dan Injil yang
diturunkan kepada hamba Allah dan Rasul-Nya, Isa 'Alaihis Salam.
Al-Qur'an adalah kitab teragung di antara keempat kitab tersebut,
pengendali kitab-kitab tersebut, dan penghapus semua Syariat dan
hukum-hukum kitab-kitab sebelumnya, berdasarkan dalil-dalil wahyu dan
dalil-dalil akal.
- Perilaku yang Mencerminkan Keimanan Terhadap Kitab-Kitab Allah
Kita wajib beriman
bahwa setiap hukum yang telah disampaikan para rasul kepada umat
manusia itu atas perintah yang mereka terima langsung atau dengan
perantaraan malaikat. Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT
berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 285:
Artinya: Rasul telah
beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhan-nya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada
Allah,malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya .”
(Q.S. Al Baqarah (2) : 285)
Beriman
kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya wajib. Wajib beriman kepada
kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya;
maka pengingkaran terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya
dengan pengingkaran terhadap kitab-kitab Allah. Mengingkari kitab
Allah, sama pula artinya mengingkari kepada Rasulullah, para Malaikat
dan kepada Allah SWT. Orang yang mengaku Islam tetapi mengingkari
iman kepada kitab-kitab Allah termasuk murtad (keluar dari
islam).
Dalam
menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah SWT
berkaitan erat dengan sikap mental, pikiran dan perasaan. Oleh sebab
itu, seseorang yang beriman atau tidak yang tahu persis hanyalah
Allah SWT. Akan tetapi sebagai muslim, tentunya dapat
membuktikan dan mewujudkan keimanannya dengan sikap perilaku dalam
kehidupan sehari-hari.
Perilaku
orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah SWT dapat
dicerminkan dengan sinyalemen sebagai berikut:
- Meyakini bahwa al-Qur’an benar-benar wahyu Allah, bukan karangan Nabi Muhammad saw
- Meyakini bahwa isi al-Qur’an dijamin kebenarannya, tanpa ada keraguan sedikit pun
- Memiliki rasa hormat dan menghargai kitab suci sebagai kitab yang memiliki kedudukan di atas segala kitab yang lain.
- Berusaha menjaga kesucian kitab suci dan membelanya apabila ada pihak lain yang meremehkannya.
- Mau mempelajari dengan sungguh-sungguh petunjuk yang ada di dalam, baik dengan membaca sendiri maupun menhadiri majlis taklim.
- Berusaha untuk mengamalkan petunjuk-petunjuknya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
- Berusaha untuk menyebarluaskan petunjuk-petunjuknya kepada orang lain, baik di lingkungan keluarga sendirimaupun masyarakat
- Berusaha untuk memperbaiki bacaannya dengan mempelajari ilmu tajwid.
- Tunduk kepada hukum yang ada di dalam kitab suci dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Umat manusia,
khususnya umat muslim harus meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan
kitab-kitab Nya kepada para nabi atau Rasul sebagai pedoman hidup
bagi umatnya masing-masing. Al Qur’an sebagai kitab Allah yang
terakhir dan penyempurna sebelumnya telah diturunkan kepada nabi
Muhammad SAW.
Upaya memahami isi
kandungan Al Qur’an, ada beberapa tahapan yang perlu kita jalani
antara lain sebagai berikut.
- Tahap pertama, kita harus mengetahui dan memahami filosofi Islam sebagai agama yang mendapat ridha Allah SWT.
- Tahap kedua, kita harus mengetahui tata krama membaca Al Qur’an.
- Tahap ketiga, kita harus mengetahui bahwa di dalam Al Qur’an itu banyak sekali surah atau ayat yang mengandung perumpamaan atau berupa perumpamaan.
- Tahap keempat, kita harus mempergunakan akal ketika mempelajari dan memahami Al Qur’an.
- Tahap kelima, kita harus mengetahui bahwa didalam Al Qur’an banyak sekali surah atau ayat yang mengandung hikmah atau tidak bisa langsung diartikan, akan tetapi memiliki arti tersirat.
- Tahap keenam, kita harus mengetahui bahwa Al Qur’an tidak diturunkan untuk menyusahkan manusia dan harus mendahulukan surah atau ayat yang lebih mudah dan tegas maksudnya untuk segera dilaksanakan.
- Tahap ketujuh, kita harus mengetahui bahwa ayat-ayat didalam Al Qur’an terbagi dua macam (QS Ali Imran : 7) yaitu pertama, ayat-ayat muhkamat yakni ayat-ayat yang tegas, jelas maksudnya dan mudah dimengerti. Ayat-ayat muhkamat adalah pokok-pokok isi Al Qur’an yang harus dilaksanakan oleh manusia dan dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupannya. Kedua, ayat-ayat yang mutasyabihat adalah ayat-ayat yang sulit dimengerti dan hanya Allah yang mengetahui makna dan maksudnya.
- Tahap kedelapan, kita harus menjalankan isi kandungan Al Qur’an sesuai dengan keadaan dan kesanggupannya masing-masing.